Dari Gerobak Tua ke Gerbang Keberuntungan
Pak Cecep bukan nama baru di gang sempit belakang Pasar Godean. Sudah lebih dari lima belas tahun, dia nongkrong di situ tiap malam, melayani pelanggan setia angkringannya yang khas: kopi hitam terlalu manis, nasi kucing yang kadang kering, kadang kelewat lembek, dan obrolan lepas yang bisa tiba-tiba serius kalau sudah masuk urusan utang.
Tapi siapa sangka, di antara kepulan asap arang dan suara sendok bertemu seng, Pak Cecep diam-diam menyimpan cerita yang bikin tetangga-tetangga geleng-geleng kepala.
Bukan karena dia menang undian. Bukan juga karena dapet warisan dari saudara jauh. Tapi karena sesuatu yang... menurut sebagian orang terlalu absurd untuk dijelaskan logika. Mahjong Ways 2. Tepatnya scatter hitam terbaru yang belakangan ini mulai dibicarakan di pojok-pojok warung kopi.
Awalnya Cuma Iseng
Pak Cecep bukan tipe orang yang paham teknologi. HP-nya saja masih yang merek lokal, casingnya udah buram dan retak di pojok. Tapi anak bungsunya, Dinda, pernah install sesuatu di sana. Katanya, buat hiburan. Game. Buat ngisi waktu kalau sepi pelanggan.
"Waktu itu saya kira cuma kaya tetris, Mas," ujar Pak Cecep sambil terkekeh kecil, waktu kami temui di teras rumah barunya. Ya, rumah baru. Dindingnya sekarang pakai batu bata ekspos, bukan triplek bolong seperti dulu.
Ternyata game itu bukan sembarang game. Mahjong Ways 2 namanya. Visualnya ramai, warna-warni seperti pasar malam, dan yang paling mencolok: simbol scatter hitam yang misterius. Bukan tiap hari muncul. Kadang cuma ngintip, kadang betulan hadir seperti utusan dari semesta.
Awalnya Pak Cecep main hanya untuk buang bosan. Tapi makin lama, makin ada rasa penasaran. Karena tiap kali scatter hitam itu nongol, ada sensasi aneh. Bukan cuma visual dan suara dramatis yang bikin jantung deg-degan, tapi juga semacam firasat bahwa "ini dia saatnya."
Keberuntungan yang Tidak Direncanakan
Suatu malam, habis gerimis deras yang bikin langganan bubar jalan, Pak Cecep duduk sendirian sambil ngerokok. Ia buka game itu. Pencet sana-sini, tanpa banyak harap. Tapi malam itu, scatter hitam datang... bukan cuma satu. Tiga. Lalu empat.
"Saya diem aja, Mas. Nggak ngerti apa yang terjadi. Tiba-tiba layar muter terus, angka-angka naik, dan musiknya kaya lagu pembukaan sinetron azab."
Waktu itu dia belum sadar betapa besarnya yang ia dapat. Tapi HP-nya tiba-tiba nge-freeze. Anaknya bantu restart. Begitu masuk lagi, jumlah angka di saldo bertambah drastis. Ratusan juta. Betulan.
Awalnya dikira bug. Tapi setelah dicek ulang berkali-kali, uang itu nyata. Bisa dicairkan. Dan sejak saat itu, hidupnya berubah. Gerobak angkringannya dijual. Ia beli mobil kecil, lalu pindah ke rumah yang lebih layak. Tapi uniknya, dia tetap bikin kopi tiap malam—walau sekarang bukan di pinggir jalan, melainkan di gazebo halaman rumah sendiri.
Scatter Hitam dan Misteri yang Tak Pernah Habis
Scatter hitam di Mahjong Ways 2 ini memang bikin banyak orang penasaran. Tidak semua yang main bisa ketemu. Tidak semua juga tahu pola apa yang memicunya. Ada yang bilang harus sabar. Ada yang percaya pada jam-jam tertentu. Bahkan ada yang rela berdoa dulu sebelum main.
Pak Cecep sendiri tak pernah mengklaim punya trik. "Saya cuma pencet-pencet aja, Mas. Kadang dapet, kadang zonk. Tapi yang waktu itu... entah kenapa beda rasanya."
Kalau ditanya apakah dia percaya itu berkah atau kebetulan, dia mengangkat bahu. "Saya orang kampung. Percaya rejeki datang dari mana aja. Mungkin ini bagian dari skenario langit."
Tapi sejujurnya, keberuntungan Pak Cecep bukan hanya perkara angka. Ia tak menghamburkan uangnya. Sebagian dipakai buat renovasi rumah. Sebagian lagi buat biaya sekolah anak-anak. Dan yang tersisa, ia simpan. Untuk jaga-jaga. Untuk hari-hari yang mungkin tidak seberuntung sekarang.
Ketika Keberuntungan Menemui Orang yang Tepat
Cerita Pak Cecep bukan dongeng. Juga bukan promosi. Ini potongan hidup orang biasa yang secara tidak biasa dipertemukan dengan sebuah peluang.
Mahjong Ways 2 dengan segala gemerlapnya memang terlihat seperti permainan remeh bagi mereka yang belum pernah mencobanya. Tapi bagi Pak Cecep, ini semacam jalan tikus yang membuka jalur cepat menuju perubahan. Jalur yang tidak semua orang tahu, dan tidak semua juga berhasil lewat.
Yang menarik, setelah viral di lingkungannya, makin banyak tetangga yang penasaran. Ada yang ikut-ikutan main, ada juga yang mencibir. Tapi Pak Cecep tetap kalem.
"Saya nggak pernah maksa orang buat ikut. Kalau mau, silakan. Tapi jangan lupa tetap kerja. Jangan berharap hidup bisa diubah cuma dengan pencet-pencet layar."
Dia tahu betul, nasib baik tidak datang dua kali dengan cara yang sama. Tapi cukup sekali saja, dan hidup bisa melompat jauh. Seperti dirinya.
Catatan Terakhir dari Angkringan yang Sudah Pensiun
Sekarang, tiap malam Pak Cecep masih bikin kopi. Tapi bukan untuk dijual. Hanya untuk dinikmati bersama beberapa teman lama yang masih suka mampir. Mereka duduk di gazebo, membicarakan hal-hal receh: politik kampung, harga cabai, atau gosip tetangga.
Kadang, kalau mood-nya bagus, Pak Cecep akan buka game itu lagi. Cuma sebentar. Sekadar lihat-lihat. Kadang scatter hitam itu muncul lagi. Kadang tidak. Tapi buat dia, sekali sudah cukup.
"Ada masanya hidup menuntut kita sabar, Mas. Tapi ada juga masanya kita cukup pencet satu tombol, dan semuanya berubah."
Dan mungkin, seperti kata Pak Cecep, hidup memang kadang cuma soal pencet tombol yang tepat, di waktu yang tidak kita duga.